Senin, 25 November 2013

KETRAMPILAN DASAR PEREMPUAN

CATBUNG
BAGIAN II
(Original written by :MeiLi Damiati,S.S)
(bagi yang belum membaca bagian I, mundur dulu selangkah ya.. ^_^)

  Saya yakin, banyak para perempuan yang memiliki pengalaman serupa dengan saya. Memiliki segudang prestasi, merasa bahwa ia sudah sempurna. tapi ternyata sangat lemah dalam hal mengurus rumah tangga. Sebagai seorang muslimah, catatan ini juga saya hadiahkan buat teman-teman muslimah lainnya khususnya yang akan melangkahkan hidup ke jenjang pernikahan.
  Ketrampilan rumah tangga seperti mencuci, memasak, menyetrika,mencuci piring dan pekerjaan rumah lainnya sering dianggap sepele oleh kebanyakan orang. "Toh sekarang kalau ga bisa ya tinggal bayar pembantu" pikir mereka. Tapi ternyata dengan menguasai ketrampilan dasar rumah tangga, seseorang pasti akan tambah disayang. Baik itu oleh suaminya,anak-anaknya bahkan mertua sekalipun atau meskipun punya pembantu, pasti akan ada suatu waktu dimana pembantu pulang kampung dan pekerjaan rumah harus kita handle sendiri.
  Disini saya akan coba berbagi seni ketrampilan rumah tangga yang banyak saya pelajari dari Ibu Mertua
."Seni bekerja itu perlu karena dalam seni ada keindahan, dalam keindahan ada kenyamanan"

1. MENCUCI PIRING
Sebelum mencuci piring, sebaiknya piring kotor disusun rapi di sekitar westafel untuk memudahkan proses pencucian. sesama piring disatukan,gelas dikelompokkan, dan lainnya pun dimasukan grup masing-masing (he..he..) sebaiknya dahulukan mencuci gelas. alasannya karena gelas digunakan untuk minum.Ketika kita mengawali 'mencuci piring ' dengan gelas, otomatis spoon pencuci piring itu belum terkontaminasi dgn yang lain. apakah itu bekas minyak, cabe dan lain-lain. hasilnya aroma gelas pun fresh, tanpa harus ada bekas minyak, aroma cabe dan apapun itu. Kemudian kita lanjutkan dengan piring/ sendok dan lain sebagainya. periuk dan kawan-kawan kita masukkan antrian terakhir. Agar tempat sekitar westafel tidak terlalu padat, sebaiknya setiap grup yang sudah disabuni, langsung kita bilas dan kita tempatkan di tempatnya/ rak piring yang telah tersedia.Pasti akan terasa bedanya daripada semua grup kita cuci dahulu dan terakhir pembilasan (kerja borongan terkesan kurang elegan lho..ha..ha).Tapi memang ternyata teknik ini membuat kerja lebih lega.

2. MEMASAK
mungkin ketrampilan yang 1 ini banyak yang mengaku tidak mahir,karena  merasa tingkat kesulitannya lebih tinggi diantara pekerjaan lain. Dulu saya berfikir juga seperti itu.
Ingat sobat,memasak lauk pauk tidak terlepas dari yang namanya bumbu.  kenalilah dulu perbedaan kunyit, laos dan jahe. Untuk pemula mungkin akan susah membedakannya karena sekilas bentuknya hampir sama. begitu juga pastikan bahwa kita juga bisa membedakan mana daun kunyit, daun salam, daun jeruk dan serei.
Untuk bawang merah dan bawang putih saya yakin, pasti sudah tau ya ^_^. Selanjutnya bedakan mana seledri, mana bawang prei (daun  bawang) kemudian antara merica dan ketumbar. Menurut saya ini beberapa seputar bumbu masak yang harus dikenali dahulu karena dengan mengenal ini, banyak masakan yang bisa kita olah sendiri. Insya Allah nanti saya akan berbagi beberapa resep masakan yang mudah diolah dan sangat enak di lidah

Selanjutnya kita lanjut kepada seni memasak. Ketika seorang ibu rumahtangga yang notabene tanpa pembantu, ternyata kita sangat bisa mengoptimalkan waktu ketika memasak.Misal, ketika ingin membuat hidangan berupa 'sambal lado tomat" khas Minang, ketika cabe, tomat dan bawang di steamer (diuap), kita bisa melakukan hal lain, misal menggoreng ikan atau mengupas kentang. optimalkan waktu agar masakan kita selesai dalam waktu singkat. ketika ada proses memasak yang bisa ditinggal, kita bisa melakukan hal lain yang berkenaan dgn hidangan yang kita tuju.intinya " kreatifitas harus tetap berjalan" otak harus tetap aktif dan selalu hiasi wajah dengan senyuman agar masakanpun semakin nikmat karena ditambah bumbu cinta ^_^

Eksplor potensi yang ada karena kita perempuan.Perempuan itu indah dan pastinya mencintai keindahan bukan? Setelah proses memasak selesai, jangan tinggalkan dapur dalam keadaan berantakan ya Moms ^_^. meskipun hasil masakan enak tapi jika proses kerja kita tidak sampai tuntas,pastinya akan mengurangi nilai kita lho Moms.. rapikan dapur dgn sesegera mungkin dengan mencuci perlengkapan yang kotor dan jangan lupa si KOMPOR jangan luput dari belaian. lap bekas noda yang menempel dengan kain basah agar awet dan selalu kinclong.

3. MENCUCI KAIN
Aktivitas ini terlihat sepele, tapi ternyata masih ada saja yang tidak mengerti teknik yang tepat untuk mencuci. Saya melihat sendiri, ketika seseorang mencuci baju putih dan hitam digabungkan, ketika kain lap dan baju harian digabungkan. ketika sajadah dan mukena dicuci bersamaan?Oww!!! tidak perlu teknik yang aneh-aneh deh. Mari kita pakai logika saja! baju putih dan baju berwarna memang harus dipisahkan.Kita bisa lihat di kemasan2 deterjen, rata-rata tertulis "pisahkan pakaian putih dan pakaian berwarna".Pasti ada maksudnya. Agar pakaian putih kita tidak menjadi pudar karena kontaminasi pakaian berwarna yang kadang mengeluarkan 'residu'.  Begitu juga pakaian harian dan kain lap jangan digabung ya.. Kain lap kadang mengandung minyak dan kotoran lain, jangan sampai niat mencuci malah menyengsarakan pakaian-pakaian lain karena salah teknik. Yang parahnya lagi, mukena putih dicuci dengan sajadah (OMG!!). Membedakan pakaian, selain dalam kelompok PUTIH dan BERWARNA juga bedakan dengan TINGKAT KOTOR nya.Selanjutnya proses cucian sesuai kreatifitas anda ^_^.

4. MENJEMUR PAKAIAN
Ketika kita menjemur menggunakan  penjemur kain yang biasanya terbuat dari aluminium atau semisalnya, apakah terpikir untuk mengklasifikasikan tempat sesuai jenis pakaian?? Sepertinya terlalu ribet ya tapi ternyata tidak juga, karena kita bisa langsung menjemur pakaian tersebut dengan menempatkan pakaian  sesuai tempat yang cocok. Celana sesama celana, pakaian dalam di tempatkan di bagian dalam agar tidak 'merusak pemandangan' pakaian dengan ketebalan lebih di tempat yang bisa langsung kena sinar matahari. Memang sebenarnya tujuan kita hanya agar pakaian itu kering tapi ketika kita bisa menjemur dengan tertata, pasti ada kepuasan sendiri yang muncul.Coba bandingkan dengan jemuran lain yang dalam 1 deretan terkumpul celana tebal, singlet, pakaian dalam, handuk.Pasti kita lebih puas dengan kerja kita yang timbul dari proses berfikir. ketika pakaian itu tipis, kita tempatkan di tempat yang lebih tersembunyi pun tidak masalah, karena kebutuhannya terhadap sinar matahari tidak begitu kuat. Simpel kan? Oh ya, 1 lagi jangan lupa memastikan pakaian yang kita jemur sudah dalam kondisi terbalik agar pakaian tidak pudar disebabkan sinar matahari.

5. MENYETRIKA
Bagi kebanyakan ibu rumah tangga, aktivitas menyetrika adalah aktivitas yang paling menjenuhkan. karena pekerjaan yang 1 ini tidak bisa disambi dengan kerjaan lainnya. (bisa gosong tuh baju, he..he..). untuk mempercepat proses menyetrika pakaian, saya sarankan sebelum kabel setrikaan dicolokkan, seperti aktifitas lainnya, mari kita klasifikasikan dulu pakaian tersebut. misal baju Umi-baju Ayah-baju dedek-baju kakak-pakaian dalam dsb. Setelah pakaian itu terkelompokkan dan sudah kita pastikan posisi bagian luar sudah berada di arah luar (tidak terbalik), baru proses menyetrika kita mulai. lipat serapi mungkin dan langsung letakkan sesuai kalsifikasi pakaian tersebut.

Beberapa ketrampilan dasar diatas bagi sebagian perempuan sudah merupakan hal biasa. Bersyukurlah,karena Moms sudah menguasai ketrampilan dasar. Tapi jika merasa memang belum terbiasa,yuuks biasakan agar bs menjadi Moms yang trampil ^_^

Bersambung




Minggu, 24 November 2013

KETRAMPILAN DASAR PEREMPUAN

CATBUNG
BAGIAN I
KETIKA KU MENGENALI KELEMAHANKU
25/11-13
      Memang tidak salah ungkapan yang mengatakan "inspirasi bisa datang kapan saja dan dimana saja".Tadi pagi ketika menjemur kain, tiba-tiba muncul pikiran tuk corat coret seputar ketrampilan dasar perempuan. Tak bisa kita pungkiri, bagaimanapun prestasi seorang perempuan,secantik apapun dia, sekaya apapun dia tetap saja suatu saat nanti perempuan itu akan menjadi istri dan ibu.
Hmmm... saya akan mencoba menulis seputar pengalaman saya :

      Sebelum menikah, saya termasuk tipe perempuan yang minim ketrampilan karena orangtua lebih memprioritaskan tuk mengasah otak kiri saya daripada otak kanan.Mama seorang wanita karir di sebuah kelurahan dengan kesibukan yang sama-sama bisa kita maklumi  Alhamdulillah Papa memilih bekerja wiraswasta dengan tujuan bisa mendampingi anak-anak tumbuh dan mendidiknya menjadi 'pintar'.Tekad dan kesungguhan Papa mendidik saya berbuah manis.

     Dimasa sekolah saya termasuk siswa berprestasi. Prestasi yang saya raih mulai tampak sejak SD hingga saya menamatkan Perguruan Tinggi di Universitas Padjadjaran jurusan Sastra Arab. Pendidikan saya dimulai dari TK Kutilang II Bukittinggi lanjut ke SDN 22 Tarok Dipo Bukittinggi, lanjut ke Pesantren Diniyyah Pasia Bukittinggi selama 6 tahun dan lanjut ke Fakultas Sastra Jurusan Sastra Arab Unpad, Alhamdulillah 3 tahun S1 rampung ^_^ dengan masa efektif belajar 2 tahun 8 bulan. hebat bukan??

    Bulan Agustus 2004 tepatnya, saya pun diwisuda sebagai Sarjana Sastra dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,86 dan sebagai Mahasiswa lulus tercepat bersama 2 orang teman saya lainnya.Memang ketika itu saya sudah bertekad untuk cepat menyelesaikan kuliah dan Alhamdulillah terwujud.

    September  2004 saya mencoba untuk memasukkan lamaran sebagai Dosen Bahasa Arab. Alhamdulillah tidak perlu menunggu lama, lamaran saya diterima dengan baik. Saya pun tercatat sebagai Dosen Bahasa Arab di Akademi PGSD/PGTK Adzkia Bukittinggi tahun 2004/2005. Ada sedikit kenangan yang membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Ketika itu,sebelum memulai mengajar, saya diwanti wanti Ibu Pimpinan untuk tidak memberi tahu umur dan tanggal lahir saya kepada Mahasiswa yang mungkin akan bertanya, alasannya karena ada 1 kelas yang akan saya ajar, semua Mahasiswanya  lbh tua dari saya krn sepertinya ada kelas khusus yang rata-rata mereka sudah bekerja dan menjadi guru.Sepertinya mereka kuliah untuk menaikkan 'status' saja. Alhamdulillah.. proses belajar mengajar berjalan lancar.Hingga 2 bulan berjalan, saya dapat panggilan tuk menemui calon belahan jiwa.

  Disinilah masalah mulai muncul. tau sendiri kaan. tamat sekolah dasar saya lanjut pendidikan di Pesantren selama 6 tahun. Hufft, bisa dibilang ketika itu saya buta dengan keterampilan rumah tangga. Untung saja dulu ketika kuliah, kadang-kadang saya menyempatkan diri untuk belajar masak otodidaks yang hasilnya ga wah..wah bangett dehh..
Mengapa saya bilang masalah mulai muncul?karena Bumer saya orangnya perfect banget dalam urusan rumah tangga, kapan harus belanja persiapan dapur? bagaimana teknik memasak serta merawat dapur agar tetap rapi? kapan waktu yang tepat untuk memasak?bagaimana cara menjemur kain? bagaimana mengolah sendiri bumbu masakan?bagaimana cara memperhatikan penampilan anak? huwwaaaaaaaaaaaaaaaaa....ampyun deh! ketika itu saya berfikir "ribet banget sih!! masak hal-hal kecil begini aja harus benar-benar diperhatikan juga?" jadilah ketika itu saya merasa menjadi sebagai Perempuan yang paling bodoh sejagad raya. "Oh tidaaak, bukankah semua ini tidak menyebabkan dosa meskipun saya tidak bisa? bukankah tanpa ketrampilan itu pun saya tidak bisa digolongkan wanita durhaka?" itulah yang ada di keyakinan saya ketika itu, asal tidak melanggar peraturan Allah semua akan aman.

Ternyata bagi kehidupan saya tidak! tanpa ketrampilan itu, masalah mungkin akan muncul. Meski tidak  dengan suami saya tapi bisa timbul dari keluarga besar suami yang sangat detil memperhatikan hal-hal kecil sekalipun. Siapa yang akan saya salahkan?? Mama saya yang waktu itu menurut saya terlalu sibuk dengan tugas profesinya ataukan bumer saya yang terlalu perfect??? Memang dulu saya sempat kecewa dengan Mama dan sakit hati dengan bumer tapi ternyata saya SALAH BESAR menyikapi. Mengapa?karena hasil dari kerja Mama selama ini sdh saya nikmati dan sejujurnya tidak bisa saya nafikan begitu saja dan dari karakter Bumer yang begitu perfectpun akhirnya saya banyak belajar. Makasih Mama.. Makasih Mami...
Saya yang salah! bukankah ketika memutuskan menikah saya adalah Perempuan Dewasa?! saya yang salah, mengapa sebelumnya saya terlalu cuek untuk mempelajari ketrampilan dasar rumah tangga?! Saya yakin, dengan Allah memberikan Mama yang sabar dan Mami yang perfect saya bisa tumbuh dan hidup lebih baik dari hari kehari.

Bersambung... ^_^
 Tanaman Lidah Mertua yang saya ganti nama dengan 'Petuah Mertua', 
ingat tanaman ini,ingat Nasehat Mertua  ^_^

MUHASABAH DIRI

Engkau kah itu?
di sekolah kau guru yang berwibawa
di rumah bak seorang tak ber etika
Di kantor kau ibarat bos yang sempurna
di tengah kluarga kau berubah galak dan semena mena
di masyarakat kau disegani dan di puja
tapi bagi anak-anak kau hanya patung tanpa nyawa
di luar kau seperti orang bersih tanpa noda
di dalam ternyata begitu kotor dan jauh dari 'kira'
Sungguh kita sangat bisa berpura-pura
Berpura-pura bersih dan mulia
ternyata kita hanya seonggok sampah yang hina
Mari perbaiki diri kawan...
Bersihkan di dalam baru keluar
karena jika kau mulai dari luar pasti kau akan lupa yang di dalam
Tak ada guna hidup dalam 'pura-pura'
hanya membuat batin menjadi luka dan hina


‪#‎ingatan‬ untuk aku dan kamu
(original written: by MeiLi Damiati,S.S)