Jumat, 24 Januari 2014

PUISI; JANGAN TUTUP SURGAKU

Pertengkaran kecil terjadi. Sang suami berangkat kerja ke kota Padang tanpa sempat diantar istri ke depan pagar.
Si istripun menyesal dengan sikapnya yang tidak wajar, lalu ia kirimkanlah puisi ini kepada sang suami yang telah berada jauh dari dirinya. Puisi ini datang tatkala suami juga termenung memikirkan sikap istri yang sangat ia sayang.

Untuk Suamiku.

====JANGAN TUTUP SURGAKU==== 
oleh: Meili Damiati,S.S

Duniaku kini tak lagi nyata, Tuan
tertutup kabut pekat yang melanda
Hatiku kini tak dapat lagi kau raba, Tuan
terhalang tingginya tembok baja


Mengapa kau tega, Tuan
menggoreskan luka dalam jiwa
membuat aku tenggelam dalam alpa
dan tak lagi peduli dengan dosa

Maafkan aku belum dapat berkata
hanya raut muka yang bisa bercerita
bukan karena aku tak suka
Tapi luka ini, belum juga ada penawarnya

Lupakah engkau Tuan
hatiku tak ubahnya ibarat kaca
mudah retak dan ternoda
maka sentuhlah ia dengan cinta

Kini aku menangis, Tuan
tertatih mendaki tembok baja yang menyiksa
merobohkan benteng dosa yang meninggalkan lara
masih adakah kesempatanku mendapatkan surga?

Dan akupun terpekur, Tuan
pintunya tak dapat lagi kubuka tanpa ridha
Maafkan aku karena alpa
Semua itu hanya tuk penawar luka
---------------
Bkt, 150114

Tidak ada komentar: